5 Cara Membuat Logo Unik untuk Produk Makanan

  • Whatsapp

Setiap bisnis memerlukan logo unik agar mudah dikenal. Tidak terkecuali untuk produk berupa makanan. Nanti kalau ada pelanggan bertanya tentang nama bisnis Anda apa, mau jawab bagaimana? Sementara pada waktu yang sama Anda belum punya sebuah logo.

5 Cara Membuat Logo Unik untuk Produk Makanan

Untuk itu, buatlah logo seunik mungkin dengan 5 cara di bawah ini.

Masih Berkaitan dengan Jenis Makanannya

Walaupun wajib tampil unik, tapi tetap harus menjaga korelasi dengan produk yang Anda jual. Misalnya produk berupa keripik pisang. Masa nama logonya “Padang Aroma”. Memang sih, barangkali maksudnya untuk mencirikan aroma produk yang khas. Tapi tetap kurang sinkron. Sebagai inspirasi, ada nama yang lebih baik. Contohnya Zanana, Crisbana, dan sebagainya. Ada suku kata “Na” yang bermakna “banana” atau pisang.

Untuk referensi, ada baiknya lebih dahulu survei ke pusat perbelanjaan modern seperti di mal. Biasanya produk yang sudah masuk retail sudah divalidasi. Jadinya semua yang ada di sana sudah mendapat pengakuan dari pemerintah. Pastikan logo yang Anda buat bisa terlihat perbedaannya dibanding produk makanan serupa.

Pilih Jenis Huruf yang Sesuai

Di dunia ini ada ratusan ribu jenis huruf yang bisa Anda gunakan. Sayangnya, tidak semua jenis huruf tersebut cocok dengan bisnis kuliner Anda. Hati-hati dalam memilih. Kalau keliru, nanti malah bikin sepat mata karena tingkat keterbacaannya kurang. Lalu, bagaimana cara memilih jenis huruf yang sesuai dengan calon logo usaha makanan?

Sebetulnya relatif sih. Apabila produk Anda berupa mi bentuk lidi, bisa menggunakan jenis huruf yang kurus. Tapi jangan pakai Times New Roman, ya. Terlalu mainstream. Apabila produk Anda berupa bakso, bisa gunakan jenis huruf yang lebih bulat, besar, dan tebal. Dengan begitu jenis huruf yang Anda gunakan mampu mewakili bentuk produk Anda.

Pilih Warna yang Tepat

Logo unik itu tidak dibuat dalam waktu sebentar. Sebab, perlu memadukan antara filosofi bisnis, psikologi calon pelanggan, dan sebagainya. Secara umum, warna yang paling banyak disukai itu biru langit. Tapi itu saja tidak cukup. Soalnya semakin banyak yang suka, biasanya semakin sering digunakan oleh kompetitor. Solusinya?

Pilih warna yang bisa dibedakan dari warna logo punya kompetitor. Dalam psikologi warna, hanya ada 4 kategori, yakni warna kontras, netral, panas, dan dingin. Untuk yang panas, terentang antara warna merah hingga kuning.

Untuk warna yang lebih dingin, mulai dari hijau hingga ungu. Warna netral ada pada campuran kuning-hijau, ungu-biru, serta merah-oranye. Kalau untuk warna kontras, ada pada ungu, biru sampai dengan merah-hijau. Pertimbangkan lagi sebelum menentukan warna logo untuk bisnis kuliner Anda.

Bereksperimen Sekreatif Mungkin

Sifat eksperimen itu sama seperti sebuah mobil yang mulanya jalan lurus, tiba-tiba mendadak berhenti hanya karena ada seekor kucing melintas. Intinya, selalu bikin kaget sekaligus penasaran. Kalau belum mampu menimbulkan kesan seperti itu, maka eksperimen anda kurang pas. Pernah dengar nama Rawon Setan? Apa yang ada di benak Anda?

Gunakan Perangkat Lunak yang Tepat

Dalam dunia desain grafis, proses pembuatan logo biasanya menggunakan Corel Draw dan Adobe Ilustrator untuk menghasilkan vektor. Sayangnya butuh beli lisensi agar bisa digunakan. Kalau belum punya dana besar, bisa Anda gunakan software bernama Inkscape. Cara kerjanya mirip dengan Corel Draw, hanya saja lebih sederhana dan open source.

Sifat dari logo unik itu tidak mudah diduplikasi. Itulah kenapa banyak perusahaan besar menggelontorkan modal jutaan Rupiah untuk para desainer yang mampu mewujudkan kesan unik tersebut. Tidak heran jika banyak perusahaan besar yang mendesain ulang logo-logonya.

Sumber: indonesiax.co.id 

Baca juga: GB WhatsApp

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *